Bukan hanya Bengkulu yang sarat akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, begitu pula dengan Lawang Kota Tua, Kabupaten Malang. Sudah pernah dengar dengan Lawang Kota Tua kan, guys? Festival Lawang Kota Tua Malang
Ya, sejarah panjang bangsa kita melawan penjajah dapat kita telusuri di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Bagaimana tidak, setidaknya kita bisa menemukan 300 bangunan tua bersejarah di Lawang, baik yang bentuk fisiknya masih utuh ataupun sudah direnovasi saat ini. Banyak banget kan ya?
Ya, sejarah panjang bangsa kita melawan penjajah dapat kita telusuri di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Bagaimana tidak, setidaknya kita bisa menemukan 300 bangunan tua bersejarah di Lawang, baik yang bentuk fisiknya masih utuh ataupun sudah direnovasi saat ini. Banyak banget kan ya?
By the way Lawang Kota Tua akan segera punya gawe lho, Festival Lawang Kota Tua Malang namanya.
Apa saja bangunan tua bersejarah yang ada di Lawang Kota Tua ini? Sebut saja ada Stasiun Lawang, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang, Kantor CPM Militer, Kantor Kecamatan Lawang, Hotel Niagara, Gereja Jago, Griya Bina Lawang, Pemandian Sumber Waras, Sumber Lorong, Perumahan Ngamarto, Tandon Air di Polaman, serta SDN Kusuma (sekarang berubah nama menjadi SDN 5 Lawang)
Berkat deretan saksi sejarah Indonesia terhadap penjajahan kolonial Belanda di Lawang ini, maka tim kurasi telah meilai dan Kementerian Pariwisata telah menetapkan bahwa Festival Lawang Kota Tua untuk dapat masuk pada 100 top event pada Calender of Events Wonderful Indonesia 2018.
Festival Lawang Kota Tua Malang
Potensi bangunan-bangunan tua bersejarah di Lawang ini sendiri mulai dimanfaatkan oleh masyarakat Lawang dengan diadakannya Festival Titisan Ragam Budaya Singhasari. Dengan bertajuk North Malang Culture and Heritage, acara sukses dilaksanakan pada bulan September 2017 lalu.
Total ada 482 event di Provinsi Jawa Timur, dan hebatnya, Festival Lawang Kota Tua Malang berhasil masuk 10 besar. Munculnya banyak pemberitaan mengenai Lawang Kota Tua di media online dan media sosial, menjadikannya masuk dalam event nominasi Top 100 Wonderful Indonesia 2018.
Festival satu ini akan dilaksanakan pada tanggal 27-29 September 2018 bertempat di Griya Bina Lawang. Lokasi ini dipilih karena terdapat banyak bangunan bersejarah di sana, juga ada Makam Pahlawan. Griya Bina Lawang pun dulunya adalah tempat panti asuhan perempuan.
Lokasi Lawang Kota Tua yang strategis ini menjadi pembuka gerbang wisatawan Malang Utara dari berbagai daerah di tanah air dan juga wisatawan mancanegara, sehingga Lawang Kota Tua dapat dijadikan teras wisata sejarah bangunan tua Kab. Malang.
Festival ini menawarkan beragam bangunan peninggalan Belanda yang sebagian besarnya adalah fasilitas publik yang dapat digunakan bersama: sekolah, kantor, penginapan, dan masih banyak lagi yang keseluruhan bangunannya dibangun mulai dari tahun 1908. Ya, Lawang memang pernah menjadi daerah penting pada masa penjajahan Belanda dahulu kala.
Sumber gambar: IG @malang.heritage |
Pengunjung juga akan disuguhi pertunjukan musik, seni dan budaya, lomba masak tempo doeloe, pameran industri kreatif, festival kopi, dan tentunya festival kuliner di mana kita bisa menikmati beragam kuliner khas Lawang. Warisan budaya inilah yang menjadi daya tarik terbesar Festival Lawang Kota Tua Malang.
Berkunjung ke Lawang Kota Tua
Bukan hanya sekadar manawarkan sejumlah bangunan saksi sejarah saja, Lawang juga memiliki destinasi wisata lain yang tak kalah menarik. Ada Candi Sumberawan, Coban Baung, Candi Singosari, serta Taman Safari Prigen. Oh iya, di Lawang nantinya akan dikembangkan Kampung Belanda serta kegiatan homestay dengan visual puluhan rumah peninggalan Belanda di Lawang.
Jika teman-teman ingin datang ke Lawang tak perlu lagi khawatir, karena Malang bisa dijangkau dengan mudah dari Jakarta. Atau dengan jalur darat menggunakan bus dan kereta api pun bisa. Juga tersedia beragam jenis penginapan, mulai dari yang murah hingga mahal sekalipun.
Mumpung masih cukup waktunya untuk datang ke Lawang, kita bareng-bareng ke sana Festival Lawang Kota Tua Malang ini yuk.
No comments: