Kita tidak tahu kapan waktu kita akan berakhir. Tidak ada satu orang pun yang tahu.
Ada tiga hal yang menjadi misteri di dunia: rezeki, jodoh, dan maut. Suratan takdir kita sudah digariskan sejak roh kita ditiupkan dalam kandungan. Karena itu, jangan takut kekurangan rezeki. Ada Allah yang menjamin kehidupan kita. Ada Allah yang mencukupi rezeki kita.
Sebab rezeki bukan sebatas uang ataupun gaji. Bisa pula berbentuk kesehatan, orang tua, teman-teman, kepintaran. Ada banyak sekali hal yang perlu kita syukuri.
Karena kita tidak tahu...
Siapa akan menyangka pada suatu malam, sebuah kabar buruk tiba-tiba menyapa? Bukan aku atau bahkan kamu, tentu saja.
Orang tua sahabatku meninggal dunia karena kecelakaan di siang harinya. Kemudian ternyata salah seorang nenekku harus dirujuk ke salah satu rumah sakit hari itu juga. Mengapa semua seolah sudah saling janjian terlebih dahulu? Kita tidak tahu dan tidak akan pernah mengerti sebabnya.
Yang aku tahu bahwa perkataan berbela sungkawa sebagus apapun tidak akan bisa mengurangi beratnya keluarga yang ditinggalkan. Aku tau bagaimana rasanya. Aku sudah terlalu terlatih untuk itu. Rasa sakit itu akan selalu ada.
Even for years...
Karena kita tidak tahu, maka persiapkan diri untuk semua hal. Mungkin berat untuk mengikhlaskan saat ini, namun itulah kehidupan. Inilah ujian kehidupan yang harus kita lewati untuk membuktikan kepada dunia bahwa kita bisa. Kita kuat menghadapi semua cobaan juga semua masalah dalam hidup kita.
Bolehkah kita menangis? Bolehkah kita marah?
Tentu saja boleh. Sebab emosi adalah hal dasar yang dimiliki manusia. Insting yang memanusiakan manusia. Jadi tidak ada salahnya sesekali kita menangis. Tak mengapa sesekali kita marah. Namun setelah itu, kembalilah. Hadapi masalahmu. Janganlah lari dari masalah terlalu lama.
Karena kita tidak tahu bagaimana masa depan. Bisa jadi di masa depan nanti, orang yang kamu benci adalah orang yang menyelamatkan hidupmu. Bisa jadi dia yang saat ini begitu klop denganmu malah pergi meninggalkanmu.
Hadapi apa yang terjadi. Kejar impianmu. Jadilah versi terbaik dirimu, dirimu yang baru. Tuliskan perasaanmu, jadikanlah self healing. Tersenyumlah. Kemudian kamu akan merasakan dunia tersenyum pula padamu.
No comments: